Langsung ke konten utama

Postingan

. . .

Cara Menginstall Driver Printer di Debian

 ... Berikut ini saya bagikan hasil ngepromt AI tentang cara install printer  beserta drivernya di  Linux Debian : 1. Menggunakan Driver Bawaan Banyak printer modern memiliki driver yang sudah terintegrasi atau didukung langsung oleh sistem cetak CUPS (Common Unix Printing System) di Debian. Setelah menyambungkan printer ke komputer (via USB atau jaringan), sistem akan secara otomatis mencoba mendeteksinya. Cara termudah adalah: Buka Settings atau System Settings . Cari Printers atau Print Settings . Klik Add Printer . Pilih printer dari daftar yang terdeteksi. Sistem biasanya akan secara otomatis menemukan driver yang kompatibel. 2. Instal Driver dari Repositori Debian Jika printer tidak terdeteksi secara otomatis, kemungkinan drivernya tersedia di repositori Debian. Buka terminal. Jalankan perintah berikut untuk menginstal paket driver umum: sudo apt update sudo apt install printer-driver-all Paket ini mencakup driver untuk banyak produsen printer, termasuk HP , Eps...
Postingan terbaru

Lega Rasanya, Setelah Berhasil Install Printer di Debian

... Akhirnya dapat mencetak dokumen melalui OS ini, dimana sebelumnya selalu gagal dan printer tidak terdeteksi. Setelah mencari informasi tentang cara memasang printer di sistem operasi Debian. Akhirnya bisa ketemu setelah ngeprompt AI. Hasil dari AI menyarankan untuk menginstall driver berbagai macam printer yang mana sebelumnya saya hanya menginstall driver yang didapatkan dari website resmi printer itu sendiri. Seperti apa langkah-langkahnya? Berikut saya share tentang cara memasang printer di Debian, namun sebelum itu pastikan beberapa hal seperti dibawah ini: 1. Periksa Koneksi Printer Pastikan printer terhubung dengan benar ke komputer, baik melalui kabel USB atau jaringan Wi-Fi/LAN. Jika menggunakan USB, nyalakan printer terlebih dahulu sebelum melanjutkan. 2. Instal Paket CUPS CUPS (Common Unix Printing System) adalah layanan pencetakan standar di Linux. Sebagian besar distribusi Linux, termasuk Debian, menggunakannya. Perlu menginstal CUPS jika belum terpasang. Buka terminal ...

Speed Dreams: Game Balap Open-Source Terbaik yang Harus Kamu Coba Sekarang!

Sumber : Wikipedia Merasa game-game balap simulasi terlalu mahal? Kalau jawabannya iya, mungkin ini saatnya kamu kenalan dengan Speed Dreams. Game ini bukan cuma sekadar alternatif, tapi sebuah permata tersembunyi di dunia game balap, dan yang terbaik dari semuanya: ini gratis dan open-source! Apa Itu Speed Dreams dan Mengapa Begitu Istimewa? Mungkin saja belum pernah dengar namanya, tapi Speed Dreams punya sejarah yang cukup panjang. Game ini awalnya merupakan turunan (fork) dari game balap simulasi populer, TORCS. Namun, seiring waktu, Speed Dreams berevolusi jauh melampaui pendahulunya. Sumber: SourceForge.net Tim pengembang dan komunitasnya fokus pada satu hal: menghadirkan fisika balap yang seakurat mungkin. Ini bukan game balap ala-ala arcade di mana kamu bisa tancap gas di setiap tikungan. Di sini, kamu harus mengerti setiap detail: dari cara mengerem yang tepat, pemilihan racing line, hingga bagaimana mobil bereaksi terhadap permukaan jalan. Berikut adalah beberapa ...

Setelah Mencoba Berbagai Distro, Akhirnya Kuputuskan Menginstall Debian

Tampilan Menu Aplikasi pada Debian Gnome Setelah sekian lama tidak menulis, akhirnya pada kesempatan ini saya sempatkan untuk menulis kembali diblog ini. Sebelum menuju ke topik pembahasan, sedikit cerita tentang " distro hopping " yaitu suka pindah-pindah distribusi Linux atau lebih jelasnya gonta-ganti berbagai distro Linux. Sempat saya sendiri sering melakukan pindah-pindah distro untuk menemukan distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan saya sendiri mulai dari Ubuntu, OpenSuse, Linux Mint, Tail OS, Pika OS dan terakhir adalah Debian. Mengapa Debian? menurut pendapat saya pribadi Debian lebih ringan daripada Ubuntu. Distro Linux yang pertama kali saya kenal adalah Ubuntu. Ubuntu yang saya install pada perangkat saya sebelumnya adalah versi 18.04 Lts. Setelah beradaptasi dengan distro ini saya langsung tertarik dengan tampilannya yang menggunakan Environtment "Gnome". Saat itu dibandingkan dengan Windows 10 1809 Ubuntu versi ini terasa lebih ringan dalam hal konsu...