Pernahkah kalian merasa bahagia? Kita pasti pernah merasakannya bukan? Namun dibalik rasa senang itu ada kesedihan apabila kesenangan itu tiba-tiba hilang. Kita pasti pernah merasakannya baik senang maupun sedih, karena kedua sifat tersebut saling berlawanan. Jika kita merasa senang pasti kita juga akan merasa sedih pula.
Hal yang wajar kalau kita merasa sedih karena jika tidak pernah bersedih dikira keras hati atau tidak berperasaan, kecuali orang yang kuat menyembunyikan rasa sedihnya dari hadapan orang lain. Lalu bagaimana supaya kita tidak bersedih?
Sedih itu boleh saja namun ada batasnya
Saat bersedih habiskan saat itu juga, cara terbaik adalah menyendiri di kamar atau bersama salah satu orang untuk menuangkan semua kesedihan itu sambil menyadari hal apa yang membuat kita bersedih dan untuk apa kita bersedih. Selesaikan saat itu juga karena masih ada bahagia yang perlu kita raih.
Jangan terlalu senang dengan suatu hal
Jika kita terlalu senang karena mendapatkan, memiliki, atau menyukai suatu hal, maka kita akan merasa sedih apabila hal tersebut telah hilang dari kita. Jadi apabila mendapat suatu hal senangi sewajarnya, miliki sewajarnya, dan jika menyukai maka sukai sewajarnya karena itu semua adalah titipan-Nya.\
Apa yang membuat bahagia?
Bahagia itu sebenarnya mudah tergantung bagaimana kita merasakannya. Bahagia bisa kita rasakan dengan selalu bersyukur dengan apa yang ada pada kita.
Sepertinya ini dulu ya, apabila ada kesalahan baik dalam penulisan ataupun isi materinya maka saya memohon maaf. Kalau ada saran bisa ditulis di komentar ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya ...
Thats really ngena sekali ka. ya, sedih emang ga bisa ilang karena itu penyeimbang ya
BalasHapusJadi kalau bersedih jangan sampai berlarut-larut kak
BalasHapusbelajar membatasi diri adalah koentji~
BalasHapusYups, harus ada batasnya
HapusGuruku pernah bilang, bahagia dekat dengan sedih artinya saat bahagia ingat dikala sedih supaya ga berlebihan, saat sedih ingatlah bahagia begitu dekat supaya tetap punya harapan
BalasHapusSupaya tidak kebablasan, kak
Hapus