Langsung ke konten utama

Olive Video Editor, Aplikasi Open Source Pengolah Video

 


Hai, selamat malam dan apa kabar, tidak terasa sudah lebih dari satu bulan lamanya Cjump belum ada postingan lagi. Dari berbagai kesibukan yang sok di sibuk-sibukkan padahal biasa saja :) akhirnya pada kesempatan ini Cjump telah kembali update postingan lagi.

 

Dari hobi yang suka mengoleksi dan coba-coba aplikasi gratis akhirnya Cjump telah menjumpai aplikasi penyunting video yang bernama "Olive". Teman-teman yang pernah mengoperasikan aplikasi Premiere Pro milik Adobe pasti merasakan bahwa adanya kesamaan dalam pengoperasiannya software ini.

 

Sama-sama sebagai aplikasi penyunting video Olive Video Editor memiliki tampilan layout yang tidak jauh berbeda dari Premiere Pro, bahkan pengoperasian dan shortcutnya pun sama seperti software milik Adobe tersebut.

 

Menurut dari website resminya software ini masih berstatus "Alpha", versi alpha pertamanya dirilis pada tahun 2018. Versi alpha aplikasi ini masih terdapat bugs dan belum stabil. Namun dibalik kekurangan itu Olive memiliki performa yang cukup ringan.

 

Pengalaman Cjump saat memakai aplikasi ini dari segi performa terbukti jauh lebih ringan daripada Premiere pro dan software penyunting video lainnya yang sama sama opensource seperti Openshot, Kdenlive dan Shotcut.

 

Saya telah mencobanya pada laptop saya yang spesifikasinya bukan laptop editing. Namun hanya sebatas sampai di editing saja belum sampai rendering. Sering kali terdapat crash dan aplikasi menutup sendiri, hal ini kemungkinan laptop saya yang tidak kuat. Yah, begitu lah...


 


Kelebihan yang saya sukai dari aplikasi ini adalah:

1. Opensource alias gratis

2. Crossplatform yaitu bisa diinstall di berbagai OS seperti Windows, Mac dan Linux.

3. Performanya sangat ringan

 

Dibalik kelebihan itu juga terdapat kekurangan dari software Olive ini. Software ini hanya dibekali dua transisi saja yaitu Dissolve dan Fade black, ya mungkin karena aplikasi ini gratis jadi tidak terdapat banyak tetapi dua transisi diatas adalah transisi yang kebanyakan sering dipakai.

 

Sepertinya sampai disini dulu ya, pengalaman Cjump mememakai aplikasi Olive, semoga pengembangan Olive bisa seperti yang dicita-citakan oleh developer bersama teamnya. Dan semoga content di blog ini bisa update lebih baik dengan berbagai konten menarik.Sampai jumpa di artikel-artikel Cjump selanjutnya.



-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Update Stabil Terbaru GIMP 3.0.2, Aplikasi untuk Manipulasi Gambar

GIMP merupakan kependekan dari GNU Image Manipulation Program yang mana sesuai dengan namanya aplikasi ini digunakan untuk mengolah sebuah gambar digital seperti foto. Aplikasi ini bersifat cross-platform yang tersedia untuk berbagai sistem operasi seperti Linux, Mac OS, Windows dan berbagai sistem operasi lainnya. Aplikasi ini gratis dan bersifat Opensource (Perangkatv lunak sumber terbuka) dimana setiap orang bebas untuk memodifikasi kode source nya dan mendistribusikannya. GIMP 3.0.2 dirilis pada 23 Maret 2025 yang fokus utamanya untuk memperbaiki bug yang ditemukan setelah rilis stabil GIMP 3.0.0 pada 16 Maret 2025. Aplikasi ini dapat diunduh melalui situs web resmi GIMP https://www.gimp.org/downloads/ dalam berbagai format, termasuk: * Linux AppImage (x86_64 dan ARM64) * Linux Flatpak (x86_64 dan ARM64) melalui Flathub * Universal Windows Installer (32-bit, 64-bit, dan ARM64) * Microsoft Store (x86_64 dan ARM64) * macOS DMG untuk Intel dan Apple Silicon Setelah sekian lama mengg...

Desain grafis dengan Linux?

  Desain grafis menggunakan Linux memang tidak sepopuler menggunakan Windows maupun MacOs. Namun bukan berarti tidak bisa, kita tetap bisa membuat sebuah desain meskipun tidak menggunakan aplikasi sering digunakan pada umumnya seperti Photoshop, Illustrator dan Coreldraw karena aplikasi tersebut belum atau tidak tersedia untuk Linux. Namun kita bisa menggunakan aplikasi alternatif yang fungsi kegunaannya masih sama dengan aplikasi di atas. Kita bisa menjumpai berbagai varian aplikasi desain grafis di repository distro linux. Apa itu repository? Repository merupakan penyimpanan digital yang berisikan pengembangan software dan manajemen versi yang terus diperbarui. Berikut ini software open source untuk desain grafis yang dapat berjalan di Linux: * GIMP: Alternatif open source untuk Photoshop. * Inkscape: Alternatif open source untuk Illustrator dan Coreldraw. * Krita: Software open source untuk lukisan digital dan animasi.   * Blender: Software open source untuk 3D modeling, ...

Episode N, “Impian, Khayalan, dan Kenyataan”

Setiap orang pasti punya mimpi, cita-cita dan keberhasilan yang ingin digapainya. Tetapi setiap impian belum tentu bisa terwujudkan sesuai yang diharapkan. Impian yang belum terwujudkan hanya akan menjadi khayalan dan angan-angan. Sudah menjadi hal yang wajar bahwa setiap orang yang hidup pasti punya sebuah impian. Sejak usia muda seseorang diperkenalkan dengan impian mereka. Terwujud tidaknya sebuah impian tergantung pada usaha yang dilakukan seseorang. Namun sebuah impian yang tidak tercapai hanyalah menjadi khayalan. Khayalan merupakan keinginan-keinginan yang baru tercapai hanya dalam pikiran. Sebuah ilusi keberhasilan pada setiap impian seseorang. Pada akhirnya seseorang harus berhadapan pada kenyataan mereka. Kenyataan harus diterima dan harus kuat menerimanya. Karena setiap impian belum tentu sesuai dengan yang diinginkan. Impian bisa saja hanya akan menjadi khayalan dan pada akhirnya bertemu dengan kenyataan. Demi menggapai impian dibutuhkan ikhtiar, tidak patah semangat dan di...